Hati-hati Lamun Maambil Duit di Bank, Neh Bendahara MTsn Balikpapan Contohnya.

BALIKPAPAN - Misteri hilangnya Wardi (46), bendahara MTs 1 Balikpapan, sejak Rabu (2/3), sedikit demi sedikit terkuak. Guru yang hilang setelah mengambil uang operasional sekolah Rp 66 juta di Bank Mandiri Sudirman, itu ditemukan di Jakarta dalam keadaan linglung, Sabtu (5/3) sore.

Sempat ditampung di rumah kerabat di Jakarta, kini Wardi sudah kembali ke rumahnya di Gang Sidodadi Kelurahan Baru Tengah, Balikpapan Barat. Wardi kembali dalam kondisi mulai membaik. Menurut keterangan ketua tempat tinggalnya yang menjenguk sekitar pukul 13.00 Wita kemarin, perawakan Wardi tampak lesu dan pucat. Pihak keluarga belum banyak bisa berkomunikasi dengan pria asal Cirebon, Jawa Barat, itu. Di rumah bercat putih milik Wardi yang berada tepat di sebelah

Gang Sidodadi 1, ramai dikunjungi keluarga dan tetangga sekitar yang ingin mengetahui kondisinya.
Ketua RT setempat, Karjani, mengatakan, sejak kabar hilangnya Wardi mencuat, rumah Wardi selalu dipenuhi warga untuk melakukan ikhtiar agar keberadaan Wardi dapat segera ditemukan.

“Alhamdulillah, beliau sudah bisa kembali ke keluarganya,” kata Kepala MTs 1 Balikpapan Sahri Romadi kemarin.
Beberapa keterangan didapat harian ini dari pihak keluarga, hari sebelum menghilang, Wardi merasa seperti diikuti seseorang tak dikenal. Entah memiliki niat buruk atau tidak. Pasalnya, bendahara MTs 1 Balikpapan ini sering berurusan dengan uang.

“Dia sempat cerita, seperti ada yang mengikuti dia. Masih belum banyak omong, soalnya pikirannya masih kosong, seperti orang linglung,” ujar Suwito, kerabat Wardi, yang ditemui media ini kemarin.
Usai mengambil uang di bank, seorang pria datang dengan maksud meminjam pulpen kepada Wardi. Setelah itu, Wardi tak sadar ternyata ia telah digendam.

Tiga hari setelahnya, Sabtu (5/3) siang, ia sadar dalam kondisi terlunta-lunta di kawasan Stasiun Gambir Jakarta Pusat.
“Dia hanya ingat satu orang saja yang membawa dan menurunkannya di stasiun,” kata Karjani.
Sejauh ini, pihak terkait masih mendalami motif hilangnya Wardi. Berikut uang tunai yang dibawa Wardi sejumlah Rp 66 Juta – dari pengkauan Wardi kepada RT setempat Rp 39 juta – juga masih didalami pihak kepolisian.

Hingga saat ini, polisi masih menunggu korban benar-benar pulih agar bisa dimintai keterangan. “Masih sakit seperti ini, tidak bisa dimintai keterangan. Jadi kami tunggu hingga ia benar-benar pulih,” ujar Kapolres Balikpapan AKBP Jefri Dian Januarta didampingi Paur Subbag Iptu Suharto.
Menurut Suharto bersama Kanit Jatanras Iptu Tumilan, dugaan sementara uang operasional senilai Rp 66 juta tersebut sudah lenyap. Pelaku diduga langsung mempreteli barang berharga korban dan meninggalkannya di Jakarta. (*/frz/fir)